Kualitas Tidur Menurun Seiring Usia

Kompas.com - Nyenyak tidaknya tidur yang kita alami ternyata berubah seiring dengan usia. Masa bayi sampai remaja merupakan masa ketika bagian tidur dalam dan nyenyak paling mendominasi.

Menurut pakar masalah tidur Donna Arand, anak-anak menghabiskan 50 persen dari waktu tidur mereka di malam hari pada fase tidur dalam atau tidur yang berfungsi untuk perbaikan sel-sel tubuh. "Anak dan remaja membutuhkan tidur dalam sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan mereka," katanya.

Di usia 20 tahun fase tidur dalam manusia berkurang separuhnya. Bahkan sebagian orang yang berusia 40 tahun kehilangan kemampuan mereka untuk mengalami tidur restoratif.

"Pada orang lanjut usia tidur restoratif mereka semakin sedikit sehingga mudah terbangun. Sangat sulit bagi mereka untuk tidur selama 8 jam tanpa terbangun," kata juru bicara American Academy of Sleep Medicine ini.

Perubahan paling nyata dari tidur orang lanjut usia adalah tidur mereka menjadi ringan dan tidak berkualitas. Sebagian besar lansia mengeluhkan perubahan kualitas tidur itu membuat mereka terbangun lebih pagi tapi merasa mengantuk di siang hari.

Selain faktor penuaan, kualitas tidur seseorang juga dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Orang yang menderita penyakit dan mengonsumsi obat tertentu bisa mengalami insomnia.


View the original article here