Trik Ajarkan Disiplin pada Balita Anda



Ilustrasi Orang Tua dan Balita
Saat si kecil memasuki usia balita, dia bisa menjadi sangat sulit untuk ditangani. Anak mulai susah diajak mandi atau makan. Dia bisa tiba-tiba marah dan menangis kencang saat keinginannya tidak dituruti, dan masih banyak masalah lainnya.

Masa balita bisa jadi saat yang sulit sekaligus menyenangkan untuk orangtua. Di usia ini, anak mulai menunjukkan berbagai kepintarannya. Namun di sisi lain, dia juga mulai terlihat mandiri. Hambatannya adalah, mereka masih memiliki kemampuan terbatas dalam berkomunikasi dan memahami sesuatu.

"Mereka (anak-anak berusia balita) mengerti kalau mereka bisa melakukan sesuatu," ujar Spesialis Perkembangan Anak, Claire Lerner, seperti dikutip WebMD.

"Hal ini pun membuat mereka ingin menunjukkan pada dunia dan menegaskan pada diri mereka sendiri dengan cara yang baru, bukan bayi lagi. Namun masalahnya mereka memiliki kontrol diri yang kurang dan belum berpikir rasional," urai Lerner.

Dengan segala kombinasi cara berpikir dan tingkah laku itu, bukan tidak mungkin Anda kerap merasa hilang akal menghadapi si kecil. Apalagi jika kata-kata yang sering diucapkannya adalah 'tidak'.

Jadi, adakah solusi agar mengurus si balita menjadi lebih mudah? Berikut ini beberapa cara mudah mendisiplinkan si kecil:

1. Konsisten

Perintah dan rutinitas membuat si kecil merasa memiliki tempat perlindungan dari dunia yang mereka lihat tidak dapat diprediksi," ujar Lerner. "Saat ada sesuatu yang sudah bisa diprediksi dan dilakukan dengan rutin, ini membuat anak merasa lebih nyaman dan aman. Mereka pun jadi lebih bersikap manis dan tenang karena tahu apa yang akan terjadi," tambahnya.

Sesuai dengan saran Lerner tersebut, cobalah untuk melakukan segala kegiatan si kecil sesuai jadwal, setiap hari. Artinya Anda harus memiliki waktu tidur siang, makan dan tidur malam yang konsisten. Begitu juga konsisten kapan waktu dia bisa bermain.

Jika Anda hendak membuat perubahan, misalnya saat Anda harus pergi ke luar kota, katakan padanya sejak jauh-jauh hari. Persiapkan anak menghadapi hal ini agar mereka tidak terlalu kaget pada perubahan tersebut.

Konsistensi juga penting dalam hal disiplin. Contohnya saat Anda mengatakan 'tidak boleh memukul', saat si kecil untuk pertama kalinya memukul anak lain di taman bermain, Anda harus terus mengatakan hal yang sama, jika ia melakukannya untuk kedua atau ketiga kalinya.

2. Hindari Situasi yang Membuat Stres atau Marah

Saat si kecil mulai menginjak usia balita, Anda sebaiknya meluangkan waktu untuk memahami apa saja yang membuatnya marah. Biasanya adalah karena mereka lapar, mengantuk dan perubahan mendadak.

Dengan melakukan perencanaan, Anda sebenarnya bisa menghindari kemarahannya ini dan membuatnya tetap tenang. "Misalnya saja, Anda jangan pergi ke supermarket di waktu anak seharusnya tidur siang, jika tidak mau anak tiba-tiba marah-marah," ujar dr. Lisa Asta, dokter anak di California yang juga asisten professor di Universitas California.

3. Berpikirlah Seperti Anak Balita

Anak balita belum bisa memahami segala sesuatunya apa adanya. Misalnya saja soal bagaimana harus bersikap dengan benar dan sesuai aturan. Jadi saat menghadapi si kecil, cobalah melihat dari perspektif anak untuk mencegah dia tantrum.

"Anda bisa bilang, ibu tahu, kamu tidak suka mandi, tapi kamu harus melakukannya," ujar Lerner. "Ucapan itu membuatnya tidak terintimidasi. Kita seolah memahami perasaannya," tambahnya.

Memberikan anak pilihan juga bisa Anda lakukan untuk menunjukkan kalau Anda menghargainya dan memahami perasaannya. Misalnya saja, saat anak tidak mau memakai sepatu, tanyakan saja padanya sepatu warna apa yang mau ia pakai, merah atau biru. Dengan memiliki pilihan, anak merasa mereka memiliki kontrol terhadap situasi yang sedang dialami.

4. Belajar Bagaimana Mengalihkan Perhatian

Saat si kecil sudah lebih dari 10 kali melempar bola ke dinding ruang tamu dan dia tidak berhenti meskipun Anda sudah menyuruhnya, inilah saatnya Anda mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Anda juga bisa mencoba mengajaknya bermain di luar.

"Orangtua sebaiknya menciptakan lingkungan yang bisa kondusif untuk perilaku balita," saran Rex Forehand, PhD, Professor Psikologi di University of Vermont dan penulis buku 'Parenting the Strong-Willed Child'.

"Jika mereka melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan (seperti bermain bola di ruang tamu), Anda seharusnya bukan melarangnya, tapi coba cari aktivitas lain," tambah Rex.

5. Berikan Anak Time Out

Time out merupakan salah satu fondasi untuk membangun disiplin anak. Meskipun cara ini sebenarnya belum bisa benar-benar diterapkan saat anak berusia balita.

Akan ada implikasi negatif jika Anda memberikan anak balita time out terlalu lama. Anak akan merasa mereka nakal. Padahal sebenarnya Anda ingin mengajarkannya bersikap yang baik.

Jika Anda memberikan si kecil time out, batasi waktunya hanya 1-2 menit. Jangan juga katakan pada anak kalau itu adalah time out karena anak di bawah tiga tahun belum memahaminya. Gunakan kalimat yang lebih positif untuk menyebut time out.

Lerner menyarankan buat tempat yang nyaman untuk anak sehingga dia bisa tenang. Perbaiki sikapnya yang tidak baik, namun jangan lupa juga untuk memberikan pujian atas sikap baiknya.

"Jika Anda tidak memberikan pujian saat anak bersikap baik, terkadang mereka akan melakukan hal buruk hanya untuk mendapatkan perhatian," tambah Asta. Kalau Anda memuji anak atas perbuatan baiknya, kemungkinan besar anak mau melakukannya lagi.

6. Tetap Tenang
Saat si kecil mengalami tantrum di mall, Anda sudah pasti berusaha menghindari tatapan orang yang lewat. Saat itu Anda pasti akan dengan mudah tersulut emosi dan memarahinya. Merasa tetap tenang memang sulit, namun dengan kehilangan kontrol diri, bisa membuat situasi semakin panas dan Anda pun stres.

Coba tarik napas sejenak dan dinginkan kepala. "Kemarahan malah akan membuat Anda lebih buruk dan merasa bersalah. Hal itu juga tidak akan berdampak baik pada anak," saran Forehand.

Sedangkan Lerner menyarankan, jangan tunjukkan emosi Anda saat si kecil mengamuk. Bersikaplah seperti tidak ada yang terjadi. "Diamkan saja sikap anak. Saat anak tahu kalau teriakannya tidak menarik perhatian Anda, dia akhirnya akan lelah berteriak," tuturnya.

View the original article here

Patung Patung Hidup Disepanjang Jalan LaRambla Barcelona

Patung Hidup LaRambla
Patung - patung Hidup Disepanjang Jalan LaRambla Barcelona - Las Rambla adalah salah satu jalan di Barcelona. Sekitar 1,3 km , di zona pejalan yang menghubungkan Plaça Catalunya di pusat dengan monumen Christopher Columbus di Port Vell mungkin adalah pusat transportasi utama di Barcelona ke pelabuhan. Selama musim turis , La Rambla menjadi sangat ramai karena itu juga salah satu atraksi utama dari kota.

Berjalan menyusuri jalan utama Barcelona dapat kita temui sejumlah artis jalanan yang menyamar sebagai 'patung patung hidup manusia'. fitur- fitur ini adalah kreasi seniman jalanan imajinatif yang mereka bisa, dari figur selebriti dan makhluk mitologis sampai karakter imajiner. Mereka juga membawa di depannya kotak-kotak kecil, turis - turis yang lewat banyak yang berfoto bersama mereka, dan tak lupa anda bisa meminta pose yang sesuai kepada sang patung hidup dengan yang anda inginkan.

Jika Anda kebetulan mengunjungi La Rambla, jangan lupa membawa banyak uang receh , tapi hati-hati terhadap barang-barang Anda, karena jalan ini telah menjadi target utama bagi banyak pencopet.

Berikut foto-foto lain dari patung patung hidup di LaRambla :
 











Gimana keren-keren kan patung patung hidup ini? nah adakah rencana anda menuju kesana? kalau menuju kesana silahkan ambil foto-foto dari patung patung hidup itu ^^

Gitar Digital Tanpa Senar

Misa Digital Kitara adalah gitar tanpa senar yang memberi anda tampilan multitouch sensasional daripada menekan tombol untuk memodifikasi output aural dari input digital. Hal ini juga sebuah synthesizer onboard. Anda juga dapat menghubungkannya dengan peralatan audio anda untuk explorasi sound. Harga dari gitar digital tanpa senar ini adalah US $ 849.

Berikut gambar dari Gitar Digital Tanpa Senar :



Berikut Video dari Gitar Tanpa Senar :

Indonesia Pengguna Facebook Tertinggi di Asia

Facebook
Indonesia merupakan pengguna jejaring sosial Facebook tertinggi di Asia. Hingga akhir tahun lalu terdapat 38,6 juta orang Indonesia yang menggunakan Facebook.

"Hingga Desember 2010 ada 38,6 juta orang Indonesia pengguna Facebook," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy Tulung, di Jakarta, Rabu, 9 November 2011.

Freddy menambahkan jumlah pengguna Facebook di Indonesia juga terbilang fantastis karena tidak berbeda jauh dengan jumlah pengguna Internet. "Hingga periode yang sama jumlah pengguna Internet di Indonesia sebanyak 39,7 juta orang," ujar dia.

Banyaknya pengguna Facebook ternyata mengundang kekhawatiran. Bagi para penggunanya, Facebook memiliki berbagai risiko, seperti pemanfaatan situs pertemanan itu sebagai alat untuk kegiatan terorisme dan perdagangan manusia. Selain itu penyebaran konten pornografi sering juga memanfaatkan Facebook.

Namun, lanjut Freddy, risiko-risiko itu dapat dicegah melalui beberapa pendekatan, yaitu kontrol dari keluarga dan lingkungan. "Kementerian Komunikasi dan Informasi juga bisa membuat software untuk mencegahnya," ujarnya. Pendekatan terakhir adalah melalui penegakan hukum atas risiko yang mungkin terjadi.

Meski berbagai risiko terus menghantui pengguna Facebook di Indonesia, hingga kini Kemenkominfo memang tidak memiliki rencana untuk menutup akses situs Facebook secara total di Indonesia.

"Konten di dalam Facebook mungkin bisa kami tutup. Tapi menutup Facebook secara keseluruhan itu tidak mungkin," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar.

PRIHANDOKO

View the original article here

ABG Cute


1811764_wwerss_(1).jpg 1811775_wwerss_(2).jpg 1811777_wwerss_(4).jpg 1811782_wwerss_(5).jpg 1811784_wws_(1).jpg 1811785_wws_(2).jpg 1811787_wws_(3).jpg 1811796_wws_(4).jpg 1811797_wws_(5).jpg 1811798_wwws_(1).jpg 1811799_wwws_(2).jpg

Sherly


1811701_sherly_(1).jpg 1811704_sherly_(2).jpg 1811707_sherly_(3).jpg 1811710_sherly_(4).jpg 1811713_sherly_(5).jpg 1811715_sherly_(6).jpg 1811717_sherly_(7).jpg 1811720_sherly_(8).jpg 1811722_sherly_(9).jpg 1811724_sherly_(10).jpg 1811727_sherly_(11).jpg 1811729_sherly_(12).jpg 1811733_sherly_(13).jpg 1811741_sherly_(14).jpg 1811747_sherly_(16).jpg

LIPI Buat Marka Jalan Berbahan Karet

Ilustrasi Jalan
Untuk memberi nilai tambah bagi produksi karet lokal, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan karet alam sebagai komponen penyusun marka jalan. Bahan baru ini lebih awet dan ramah lingkungan ketimbang material yang saat ini digunakan.

Indonesia adalah negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia. Namun sebagian besar ekspor material ini diimpor ke luar negeri sebagai bahan baku. Peneliti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI, Athanasia Amanda Septevani, mengembangkan inovasi itu dengan memanfaatkan bahan baku karet alam dari petani.

Di laboratorium, ia memecahkan ikatan rangkap yang ada pada karet dan mencangkokkannya dengan molekul lain untuk mencegah pembentukan ikatan rangkap. Material ini dicampur dengan zat lain, termasuk pewarna, seperti putih, merah, dan kuning, sesuai dengan keperluan.

"Marka jalan buatan kami mengandung 20 persen karet alam," ujar Athanasia kepada Tempo di Gedung Bidakara, Jakarta, Senin lalu.

Pada saat ini marka jalan umumnya terbuat dari resin kimia yang disebut methyl methacrylat (MMA). Bahan ini merupakan olahan dari minyak bumi yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Penggunaan MMA sendiri mulai dikurangi di dunia internasional.

Dibandingkan dengan MMA, marka jalan berbahan karet bersifat ramah lingkungan. Marka dari karet ini juga dapat mencengkeram aspal lebih kuat lantaran sifat alamiah karet. Pengujian tekanan menunjukkan material asli Indonesia ini lebih tahan terhadap keretakan. "Marka jalan berbahan kimia sangat mudah patah atau retak," ucapnya.

Selama dua tahun penelitian, Athanasia mampu menghasilkan material berkualitas menengah, jauh lebih baik daripada sebagian besar marka jalan di Indonesia, yang masih berkualitas rendah.

Dari segi harga, marka jalan buatan LIPI sangat kompetitif. Jika dilepas ke pasar, material ini dibanderol seharga Rp 28 ribu per kilogram. Harga ini jauh lebih hemat dibanding marka jalan kimia yang umumnya berharga setidaknya Rp 30 ribu per kilogram.

Selain kebutuhan pasar yang amat menjanjikan, pasokan bahan baku tak akan kekurangan. Produksi tahunan karet alam Indonesia mencapai 2,7 juta ton. Dari jumlah ini, 15 persen diolah menjadi produk bernilai tinggi, seperti ban, lateks, dan produk alas kaki. Sedangkan 85 persennya diekspor ke luar negeri sebagai bahan mentah yang belum diolah. Karet tak bernilai tambah inilah yang dibidik LIPI sebagai bahan baku pembuatan marka jalan.

Tahun depan, LIPI masih berupaya meningkatkan kualitas material ini agar bisa menyamai marka jalan berbahan MMA berkualitas nomor wahid. Beberapa perusahaan sudah berkomitmen memproduksi material yang sedang dalam proses pengurusan hak paten.

Jika produksi massal sudah dilakukan, LIPI berharap produk ini segera dipakai perusahaan pembangunan jalan raya untuk membuat separator jalan raya, area parkir, zebra cross, dan penunjuk arah.

View the original article here

Ratu Felisha Dugem


1811655_ratu_felisha_(1).jpg 1811660_ratu_felisha_(2).jpg 1811664_ratu_felisha_(3).jpg 1811668_ratu_felisha_(4).jpg

Qew namanya



1811628_qew_(2).jpg 1811631_qew_(3).jpg 1811635_qew_(4).jpg 1811637_qew_(5).jpg

Cuantik



1811601_hot_(1).jpg 1811604_hot_(3).jpg 1811608_hot_(4).jpg