Pan ShuaHUang Hot Photo

1155891_pan_shuangshuang__(1.jpg 1155892_pan_shuangshuang__(2.jpg 1155893_pan_shuangshuang__(3.jpg 1155894_pan_shuangshuang__(4.jpg 1155895_pan_shuangshuang__(5.jpg 1155897_pan_shuangshuang__(6.jpg 1155898_pan_shuangshuang__(7.jpg 1155899_pan_shuangshuang__(8.jpg 1155901_pan_shuangshuang__(9.jpg 1155902_pan_shuangshuang__(1.jpg 1155903_pan_shuangshuang__(1.jpg 1155904_pan_shuangshuang__(1.jpg
nude, bugil, sexy, telanjang, igo, bikini

Frieda Hu Yun

Frieda Hu Yun

1155869_frieda_hu_yun_er-_(1.jpg 1155870_frieda_hu_yun_er-_(2.jpg 1155871_frieda_hu_yun_er-_(3.jpg 1155872_frieda_hu_yun_er-_(4.jpg 1155873_frieda_hu_yun_er-_(5.jpg 1155878_frieda_hu_yun_er-_(6.jpg 1155879_frieda_hu_yun_er-_(7.jpg 1155880_frieda_hu_yun_er-_(8.jpg
nude, bugil, sexy, telanjang, igo, bikini

A fall sweep

We aspire to build great products that really change people’s lives, products they use two or three times a day. To succeed you need real focus and thought—thought about what you work on and, just as important, what you don’t work on. It’s why we recently decided to shut down some products, and turn others into features of existing products.

Here’s the latest update on what’s happening:
  • Code Search, which was designed to help people search for open source code all over the web, will be shut down along with the Code Search API on January 15, 2012.
  • In a few weeks we’ll shut down Google Buzz and the Buzz API, and focus instead on Google+. While people obviously won't be able to create new posts after that, they will be able to view their existing content on their Google Profile, and download it using Google Takeout.
  • Jaiku, a product we acquired in 2007 that let users send updates to friends, will shut down on January 15, 2012. We’ll be working to enable users to export their data from Jaiku.
  • Several years ago, we gave people the ability to interact socially on iGoogle. With our new focus on Google+, we will remove iGoogle's social features on January 15, 2012. iGoogle itself, and non-social iGoogle applications, will stay as they are.
  • The University Research Program for Google Search, which provides API access to our search results for a small number of approved academic researchers, will close on January 15, 2012.
In addition, later today the Google Labs site will shut down, and as previously announced, Boutiques.com and the former Like.com websites will be replaced by Google Product Search.

Changing the world takes focus on the future, and honesty about the past. We learned a lot from products like Buzz, and are putting that learning to work every day in our vision for products like Google+. Our users expect great things from us; today’s announcements let us focus even more on giving them something truly awesome.

Kelistrikan Di indonesia

Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s' Lands Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang; oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945, Delegasi dari Buruh / Pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI Pusat yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan Pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Dengan adanya Agesi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang dalam Ketetapan Parleman RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waktu konsesinya habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkeraman penjajah Belanda maka dikeluarkan Undang Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang nasionalisasi listrik dan gas milik Belanda.

Dengan Undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Nomor 20 tahun 1960. Namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

Sumber : Dirjen Ketenagalistrikan