JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan BBM datang ke redaksi Kompas.com, menanyakan apakah kiper Vietnam, Tran Buu Ngoc, meninggal dunia. Isu serupa juga beredar di internet. Kompas.com akhirnya mencari informasi, ternyata berita itu hanya hoax.
Meski begitu, Tran Buu Ngoc memang cedera parah di lehernya. Itu akibat terjatuh dua kali dalam posisi yang buruk saat Vietnam melawan Indonesia di semifinal, Sabtu (19/11/2011). Terakhir, dia menangkap bola dan terjatuh kepala lebih dulu hingga leher tertekuk. Bahkan, pertandingan sempat terhenti karena tim medis harus merawatnya.
Seperti dilansir situs resmi federasi sepak bola Vietnam, pelatih Vietnam, Falcko Goetz, mengatakan Buu Ngoc memang mengalami cedera. Namun, saat ini Buu Ngoc masih dalam penanganan tim medis. Ia kemudian memastikan sang pemain tak akan bermain dalam laga perebutan tempat ketiga melawan Myanmar, Senin (21/11/2011).
Begitu pula dengan informasi yang didapat Kompas.com dari pihak panitia yang menyebut kiper berusia 22 tahun tersebut tidak meninggal dunia. Pihak panitia mengatakan, Buu Ngoc hanya tidak bisa menggerakkan lehernya untuk saat ini.
"Tadi saya baru dari kamarnya untuk mengecek keadaan dia. Dia (Buu Ngoc) hanya tidak bisa menggerakan lehernya," ujar Line Officer timnas U-23 Vietnam, Parlindungan Siahaan.
Hoax soal kematian Buu Ngoc beredar kencang di internet. Kabarnya, Buu Ngoc tak bisa menahan cedera leher yang ia dapat saat timnya bertarung dengan timnas U-23 Indonesia.
HIV/AIDS di Semarang Tertinggi Se-Jawa Tengah
SEMARANG, KOMPAS - Data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Jawa Tengah mencatat, pengidap HIV/AIDS terbesar di Jawa Tengah berada di Kota Semarang. Sejak tahun 1993 hingga Juni 2011, tercatat 504 orang yang positif terinfeksi HIV dan 169 orang dengan AIDS di Kota Semarang.
Di tingkat Provinsi Jateng, jumlah orang dengan AIDS (Odha) sebanyak 1.745 orang (1993-30 September 2011). Dari jumlah itu, 527 orang (terbanyak) diidap warga berusia 25-29 tahun, sedangkan 202 orang pada kisaran usia 20-24 tahun.
Atas pertimbangan itu, sosialisasi di kalangan anak muda terus dilakukan. ”Semakin dini pengetahuan diberikan, harapannya bisa membuat anak muda semakin berhati-hati,” kata Vice President Communication Aiesec Universitas Diponegoro (Undip) Aqmarina Awalianti, Sabtu (19/11), di sela-sela peluncuran Red Ribbon Alert Unilever Stop AIDS 2011 Project di Kota Semarang.
Aiesec merupakan organisasi yang mengembangkan kepemimpinan anak muda sekaligus sosialisasi kepada anak muda tingkat SMA dan perguruan tinggi mengenai HIV/AIDS sejak tahun 2006.
Menurut Aqmarina, anak muda sebenarnya telah mengetahui HIV maupun AIDS. Namun, belum semuanya memahami esensinya sehingga terkesan tak peduli. Padahal, usia muda tergolong rentan terhadap bahaya HIV/AIDS karena pengaruh pergaulan sangat besar.
Aisec Undip setiap tahun megadakan pelatihan untuk sekitar 1.000 remaja dan anak muda di Kota Semarang. ”Dengan mereka mengusai perihal HIV/AIDS dan bagaimana pencegahannya, mereka akan lebih mudah menyosialisasikan hal serupa kepada teman-teman sebayanya,” kata dia.
Sementara itu, psikolog Dwi Yanni menekankan tentang cara anak muda bergaul dengan para Odha. Odha seperti halnya orang tanpa AIDS, masih dapat menjalani peran-peran di tengah masyarakat secara normal sehingga dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan, bukan untuk dikucilkan. (UTI)
Di tingkat Provinsi Jateng, jumlah orang dengan AIDS (Odha) sebanyak 1.745 orang (1993-30 September 2011). Dari jumlah itu, 527 orang (terbanyak) diidap warga berusia 25-29 tahun, sedangkan 202 orang pada kisaran usia 20-24 tahun.
Atas pertimbangan itu, sosialisasi di kalangan anak muda terus dilakukan. ”Semakin dini pengetahuan diberikan, harapannya bisa membuat anak muda semakin berhati-hati,” kata Vice President Communication Aiesec Universitas Diponegoro (Undip) Aqmarina Awalianti, Sabtu (19/11), di sela-sela peluncuran Red Ribbon Alert Unilever Stop AIDS 2011 Project di Kota Semarang.
Aiesec merupakan organisasi yang mengembangkan kepemimpinan anak muda sekaligus sosialisasi kepada anak muda tingkat SMA dan perguruan tinggi mengenai HIV/AIDS sejak tahun 2006.
Menurut Aqmarina, anak muda sebenarnya telah mengetahui HIV maupun AIDS. Namun, belum semuanya memahami esensinya sehingga terkesan tak peduli. Padahal, usia muda tergolong rentan terhadap bahaya HIV/AIDS karena pengaruh pergaulan sangat besar.
Aisec Undip setiap tahun megadakan pelatihan untuk sekitar 1.000 remaja dan anak muda di Kota Semarang. ”Dengan mereka mengusai perihal HIV/AIDS dan bagaimana pencegahannya, mereka akan lebih mudah menyosialisasikan hal serupa kepada teman-teman sebayanya,” kata dia.
Sementara itu, psikolog Dwi Yanni menekankan tentang cara anak muda bergaul dengan para Odha. Odha seperti halnya orang tanpa AIDS, masih dapat menjalani peran-peran di tengah masyarakat secara normal sehingga dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan, bukan untuk dikucilkan. (UTI)
Kendaraan yang Wajib Didahulukan di Jalan Raya
TRIBUJOGJA.COM , YOGYA - Jalan raya adalah fasilitas publik yang boleh digunakan siapa saja. Namun, ada beberapa pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan pada kondisi khusus.
Mereka yang memiliki hak utama didahulukan di lindungi oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, khususnya Pasal 134 soal Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak Utama, mereka antara lain:
1. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan Tugas;
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas.
4.Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
5.Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
6.Iring-iringan pengantar Jenazah;
7. Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. (*)
Mereka yang memiliki hak utama didahulukan di lindungi oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, khususnya Pasal 134 soal Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak Utama, mereka antara lain:
1. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan Tugas;
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas.
4.Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
5.Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
6.Iring-iringan pengantar Jenazah;
7. Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. (*)
Merawat Ponsel Basah
Merawat Ponsel Basah - Musim hujan tiba. Terkadang kita tetap harus melakukan komunikasi dengan ponsel meski di bawah guyuran hujan atau gerimis. Bisa saja kita sudah berada di tempat yang aman, tapi tiba-tiba ponsel “melompat” jatuh dari saku atau tas ke kubangan air atau wastafel. Lebih parah lagi, ponsel kita menyelam dalam lumpur. Wah, bagaimana nih mengatasinya?
Jika musibah seperti itu terjadi, jangan panik. Yang patut diingat, jangan mencoba menghidupkan ponsel (jika langsung mati setelah terkena air atau lumpur). Berikut beberapa tips untuk mengatasi hal tersebut.
Bersihkan
Ponsel Anda terjatuh ke dalam lumpur? Mungkin menambahkannya dengan guyuran air lagi terasa mengerikan, namun kepalang basah, memang hal itulah yang harus Anda lakukan.
Pegang ponsel Anda secara vertikal agar air mudah mengalir, tutup bagian lubang pada ponsel seperti jack audio, port USB, speaker dan mikrofon sebisanya dengan jari, lalu guyur dengan air hingga bersih. Jangan tambahkan sabun meski tercium bau tak sedap. Hal itu bisa dilakukan nanti setelah kering.
Keringkan
Semakin cepat Anda mengeringkan ponsel yang basah tersebut, akan semakin baik. Pertama, jangan hidupkan ponsel atau menekan tombol apapun ketika ponsel dalam kondisi basah.
Buka casing ponsel lalu lepas baterai. Lap ponsel dengan handuk atau kain dengan serat halus (microfiber). Tisu pun boleh asalkan jangan sampai hancur dan meninggalkan kotoran di bodi ponsel.
Jika sudah nampak kering, perlu diingat mungkin ada partikel air yang masuk ke dalam komponen elektronik ponsel. Cara paling cepat adalah dengan membuka bodinya. Namun tidak semua orang bisa atau berani melakukannya.
Ada dua cara lain. Yang pertama, ketuk-ketukkan ponsel dengan hati-hati ke telapak tangan Anda sampai airnya keluar. Lakukan hingga benar-benar tak ada bintik-bintik air yang nampak terhadap semua lubang yang ada, dan ulangi bila perlu. Yang kedua, gunakan hair dryer atau pengering rambut dari berbagai sudut.
Serahkan ke Ahlinya
Jika langkah-langkah di atas gagal untuk menghidupkan kembali ponsel Anda, maka satu-satunya cara adalah membawanya ke pusat layanan. Mengingat ini termasuk kesalahan pengguna, pihak vendor biasanya tidak menanggung biaya perbaikan dan penggantian komponen. Artinya, Anda harus membayar walaupun ponsel masih dalam masa garansi.
Cara yang terbaik untuk menghindar dari masalah ini adalah dengan menggunakan headset sehingga ponsel Anda dapat tersimpan dengan aman di tas atau saku.
Jika musibah seperti itu terjadi, jangan panik. Yang patut diingat, jangan mencoba menghidupkan ponsel (jika langsung mati setelah terkena air atau lumpur). Berikut beberapa tips untuk mengatasi hal tersebut.
Bersihkan
Ponsel Anda terjatuh ke dalam lumpur? Mungkin menambahkannya dengan guyuran air lagi terasa mengerikan, namun kepalang basah, memang hal itulah yang harus Anda lakukan.
Pegang ponsel Anda secara vertikal agar air mudah mengalir, tutup bagian lubang pada ponsel seperti jack audio, port USB, speaker dan mikrofon sebisanya dengan jari, lalu guyur dengan air hingga bersih. Jangan tambahkan sabun meski tercium bau tak sedap. Hal itu bisa dilakukan nanti setelah kering.
Keringkan
Semakin cepat Anda mengeringkan ponsel yang basah tersebut, akan semakin baik. Pertama, jangan hidupkan ponsel atau menekan tombol apapun ketika ponsel dalam kondisi basah.
Buka casing ponsel lalu lepas baterai. Lap ponsel dengan handuk atau kain dengan serat halus (microfiber). Tisu pun boleh asalkan jangan sampai hancur dan meninggalkan kotoran di bodi ponsel.
Jika sudah nampak kering, perlu diingat mungkin ada partikel air yang masuk ke dalam komponen elektronik ponsel. Cara paling cepat adalah dengan membuka bodinya. Namun tidak semua orang bisa atau berani melakukannya.
Ada dua cara lain. Yang pertama, ketuk-ketukkan ponsel dengan hati-hati ke telapak tangan Anda sampai airnya keluar. Lakukan hingga benar-benar tak ada bintik-bintik air yang nampak terhadap semua lubang yang ada, dan ulangi bila perlu. Yang kedua, gunakan hair dryer atau pengering rambut dari berbagai sudut.
Serahkan ke Ahlinya
Jika langkah-langkah di atas gagal untuk menghidupkan kembali ponsel Anda, maka satu-satunya cara adalah membawanya ke pusat layanan. Mengingat ini termasuk kesalahan pengguna, pihak vendor biasanya tidak menanggung biaya perbaikan dan penggantian komponen. Artinya, Anda harus membayar walaupun ponsel masih dalam masa garansi.
Cara yang terbaik untuk menghindar dari masalah ini adalah dengan menggunakan headset sehingga ponsel Anda dapat tersimpan dengan aman di tas atau saku.
Kenapa Korea Terobsesi Operasi Plastik
Ketika pertama kali berkunjung Korea di 2003, saya hanya heran mengapa banyak wanita yang menggunakan hak tinggi kemana pun mereka pergi. Ini termasuk saat datang ke konser rock di ruangan terbuka di mana hujan badai menyertai sepanjang konser. Dalam hati saya berpikir mungkin inilah yang namanya perbedaan budaya.
Namun terus terang beberapa tetap terlihat janggal buat saya. Saya heran melihat para pria membawa tas besar yang dikempit di tangan dan menggunakan dasi atau celana berwarna pink atau warna pastel lainnya. Atau ketika melihat para pria cuek bersolek di kaca telepon genggamnya atau melihat jejeran klinik kecantikan di Apkujong dan mendapati beberapa wanita keluar dari klinik menggunakan masker dan kaca mata hitam. Bahkan Korea Tourism Board di dalam buku tentang Korea menawarkan paket tur medis, yang berarti peserta akan berkeliling dari satu klinik ke klinik lain melihat kecanggihan teknologi perbaikan estetika tubuh ini.
Salah satu teman saya dari Malaysia sempat ikut tur ini dan mengatakan kalau di akhir tur, kita juga akan merasakan salah satu servis kecantikan itu berupa pemutihan gigi atau pijat/facial wajah. Bintang-bintang Hollywood juga dikenal akan kecanggihan permak tubuh dan wajah mereka, tapi rasanya tidak sampai taraf dipublikasikan.
Kejanggalan seperti ini membuat saya bertanya-tanya mengapa dan apa penyebabnya. Lucunya, banyak teman yang berkomentar sama. Apalagi, obsesi untuk menjadi cantik itu semakin terekam dalam film (salah satunya yang paling populer adalah “200 Pounds of Beauty”), drama, ataupun berbagai acara variety.
Keinginan untuk tampil sempurna memang tidak bisa dipungkiri adalah hasrat semua orang, tetapi mungkin tidak ada yang “seambisius” Korea, terutama para seleb Kpop yang sering saya lihat di internet atau televisi.
Pertama, definisi kecantikan penduduk Korea memang tinggi. Terpengaruh oleh budaya barat, definisi kegantengan atau kecantikan sempurna dilihat dari tinggi tubuh semampai, hidung mancung, kulit putih, dan mata besar. Rasa minder saat bersosialiasi membuat warga Korea mencari cara dan jalan keluar cepat demi memperbaiki kekurangan. Mereka percaya kalau kesan pertama sangat penting dalam mencari pekerjaan atau dalam menghadiri acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan.
Selain itu, warga Korea memiliki sifat kompetitif yang tinggi. Ini bisa dilihat dari sistem pendidikan mereka yang penuh tuntutan. Sifat kompetitif yang tinggi inilah yang menambah warganya rela untuk melakukan apapun untuk bisa mendapat kecantikan atau kegantengan sempurna tersebut. Bahkan, sampai melakukan prosedur-prosedur ekstrim. Menurut situs Medscape, warga Korea Selatan termasuk ratio warga dunia yang paling tinggi untuk urusan operasi kosmetik.
Dari sinilah, mungkin banyak klinik dan iklan operasi plastik ditemukan di berbagai sudut Seoul. Yang paling ekstrim adalah operasi plastik yang diberikan kepada anak sebagai hadiah kelulusan oleh orang tua. Di acara Happy Together, ada beberapa seleb Kpop yang mengaku menerima kado kelulusan seperti ini.
Jika banyak anggota grup perempuan masih sangat menjaga citranya di layar televisi atau depan publik dengan menunjukkan keengganannya tampil tanpa makeup, banyak seleb Korea yang mulai terbuka mengenai hasil permak wajahnya.
Sebut saja Ko Hara dari Kara – lewat acara variety Strong Heart - mengaku memermak “sedikit” kelopak matanya dan menajamkan bagian atas hidungnya. Lee Joon dari MBLAQ mengaku setelah mendapat luka bakar dalam kecelakaan saat syuting “Ninja Assasin”, ia pun sekalian mengoperasi hidungnya untuk terlihat lebih mancung. Atau Dongwan dari Shinhwa yang mendapat hadiah perbaikan hidungnya yang bengkok dari bos perusahaannya sebelum debut.
Sama seperti film dan musik Kpop yang sangat “menularkan” yang membuat saya jadi penikmat budaya pop negeri ginseng, obsesi kecantikan Korea tidak bisa dipungkiri mulai menular juga. Mudah-mudahan, tidak sampai ke hal yang ekstrem.
Sumber Berita OMG Yahoo.co.id
Namun terus terang beberapa tetap terlihat janggal buat saya. Saya heran melihat para pria membawa tas besar yang dikempit di tangan dan menggunakan dasi atau celana berwarna pink atau warna pastel lainnya. Atau ketika melihat para pria cuek bersolek di kaca telepon genggamnya atau melihat jejeran klinik kecantikan di Apkujong dan mendapati beberapa wanita keluar dari klinik menggunakan masker dan kaca mata hitam. Bahkan Korea Tourism Board di dalam buku tentang Korea menawarkan paket tur medis, yang berarti peserta akan berkeliling dari satu klinik ke klinik lain melihat kecanggihan teknologi perbaikan estetika tubuh ini.
Salah satu teman saya dari Malaysia sempat ikut tur ini dan mengatakan kalau di akhir tur, kita juga akan merasakan salah satu servis kecantikan itu berupa pemutihan gigi atau pijat/facial wajah. Bintang-bintang Hollywood juga dikenal akan kecanggihan permak tubuh dan wajah mereka, tapi rasanya tidak sampai taraf dipublikasikan.
Kejanggalan seperti ini membuat saya bertanya-tanya mengapa dan apa penyebabnya. Lucunya, banyak teman yang berkomentar sama. Apalagi, obsesi untuk menjadi cantik itu semakin terekam dalam film (salah satunya yang paling populer adalah “200 Pounds of Beauty”), drama, ataupun berbagai acara variety.
Keinginan untuk tampil sempurna memang tidak bisa dipungkiri adalah hasrat semua orang, tetapi mungkin tidak ada yang “seambisius” Korea, terutama para seleb Kpop yang sering saya lihat di internet atau televisi.
Pertama, definisi kecantikan penduduk Korea memang tinggi. Terpengaruh oleh budaya barat, definisi kegantengan atau kecantikan sempurna dilihat dari tinggi tubuh semampai, hidung mancung, kulit putih, dan mata besar. Rasa minder saat bersosialiasi membuat warga Korea mencari cara dan jalan keluar cepat demi memperbaiki kekurangan. Mereka percaya kalau kesan pertama sangat penting dalam mencari pekerjaan atau dalam menghadiri acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan.
Selain itu, warga Korea memiliki sifat kompetitif yang tinggi. Ini bisa dilihat dari sistem pendidikan mereka yang penuh tuntutan. Sifat kompetitif yang tinggi inilah yang menambah warganya rela untuk melakukan apapun untuk bisa mendapat kecantikan atau kegantengan sempurna tersebut. Bahkan, sampai melakukan prosedur-prosedur ekstrim. Menurut situs Medscape, warga Korea Selatan termasuk ratio warga dunia yang paling tinggi untuk urusan operasi kosmetik.
Dari sinilah, mungkin banyak klinik dan iklan operasi plastik ditemukan di berbagai sudut Seoul. Yang paling ekstrim adalah operasi plastik yang diberikan kepada anak sebagai hadiah kelulusan oleh orang tua. Di acara Happy Together, ada beberapa seleb Kpop yang mengaku menerima kado kelulusan seperti ini.
Jika banyak anggota grup perempuan masih sangat menjaga citranya di layar televisi atau depan publik dengan menunjukkan keengganannya tampil tanpa makeup, banyak seleb Korea yang mulai terbuka mengenai hasil permak wajahnya.
Sebut saja Ko Hara dari Kara – lewat acara variety Strong Heart - mengaku memermak “sedikit” kelopak matanya dan menajamkan bagian atas hidungnya. Lee Joon dari MBLAQ mengaku setelah mendapat luka bakar dalam kecelakaan saat syuting “Ninja Assasin”, ia pun sekalian mengoperasi hidungnya untuk terlihat lebih mancung. Atau Dongwan dari Shinhwa yang mendapat hadiah perbaikan hidungnya yang bengkok dari bos perusahaannya sebelum debut.
Sama seperti film dan musik Kpop yang sangat “menularkan” yang membuat saya jadi penikmat budaya pop negeri ginseng, obsesi kecantikan Korea tidak bisa dipungkiri mulai menular juga. Mudah-mudahan, tidak sampai ke hal yang ekstrem.
Sumber Berita OMG Yahoo.co.id
Kebiasaan yang Merusak Pernikahan
Tak banyak orang yang menyadari bahwa beberapa kebiasaannya membuat hubungan dengan orang yang ia cintai menjadi berantakan. Ingin tahu kebiasaan apa saja?
Menyalahkan orang lain memang lebih mudah ketimbang melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Tapi benarkah kegagalan hubungan berasal dari pasangan, atau jangan-jangan kebiasaan Anda penyebabnya. Berikut beberapa kebiasaan yang harus Anda hindari karena dapat berakibat buruk pada pernikahan.
Berhenti mendengarkan
Kadang pernikahan yang telah berjalan lama membuat Anda dan pasangan sudah saling mengenal secara menyeluruh. namun yang sering terlupakan adalah, setiap manusia pasti mengalami perubahan. Mulai dari sikap, cita-cita, keinginan dan masih banyak lagi. Jangan buru-buru emosi saat merasa pasangan tak lagi seperti yang Anda kenali dulu. Coba diingat kembali, pernahkah Anda meluangkan waktu di sela kesibukan untuk sejenak mendengarkan kisahnya? Pernahkah Anda dengan sabar mendengarkan keluh kesahnya setiap ada masalah di kantor hanya untuk 10 menit saja? Jika jawabannya tidak, maka jangan heran jika secara tidak disadari, hubungan Anda dan pasangan semakin ada jarak. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki masa pacaran panjang atau lama.
Menghilangkan romantisme
Umur pernikahan bukan alasan untuk berhenti bersikap romantis. Romantisme adalah milik siapapun, muda atau tua. Untuk para orang dewasa, tentu saja bukan romantisme yang menggebu-gebu layaknya anak ABG yang harus ditampilkan. Tapi ucapan sederhana seperti 'Aku sayang kamu' untuk memulai dan menutup hari tentunya tak berlebihan bukan?
Menyalahkan pasangan dalam segala hal
Merasa pasangan selalu membuat Anda kesal dengan sikap pelupanya, sikap cueknya juga kecerobohannya? Pernahkan Anda mengingatkan pasangan dengan bahasa dan tutur kata yang lembut tanpa emosi, ketimbang langsung marah, mengamuk dan menyulut pertengkaran berkepanjangan? Cobalah untuk tidak menyalahkan pasangan setiap saat. Jika memang ada kesalahan kecil yang dilakukannya, lebih baik ingatkan dia dengan tutur kata yang lembut. Tak ada gunanya bertengkar, karena hal itu tak akan mengubah apapun.
Lari dari pertengkaran
Jika memang ada hal yang harus dibicarakan, walau hingga harus bertengkar, tetap harus Anda hadapi. Pertengkaran juga merupakan salah satu cara untuk saling mengenal. Menahan emosi hanya akan menciptakan bom waktu dalam pernikahan Anda. Jika memang ada sesuatu yang menganjal, sebaiknya utarakan sebelum emosi Anda memuncak. Menahan emosi dengan keluar rumah dan melampiaskan kegalauan bersama teman atau sahabat juga tidak disarankan. karena dalam emosi yang tidak stabil, segala hal buruk bisa saja terjadi.
Jika memang Anda dan pasangan tak bisa lagi menyelesaikan perselisihan, lebih baik minta bantuan orang ketiga yang sifatnya netral. Misalnya konsultan pernikahan.
Tak jujur soal keuangan
Tahukah Anda bahwa perselisihan soal keuangan merupakan penyebab perceraian utama, bukan perselingkuhan atau perbedaan pendapat. Untuk itu, ada baiknya untuk terbuka soal keuangan. Susunlah perencanaan keuangan Anda berdua dengan pasangan. Jika ada masalah, jangan ragu juga untuk membicarakannya bersama.
Berhenti bersolek dan memperhatikan diri
Walau Anda dan pasangan sudah terikat janji di hadapan Tuhan dalam sebuah pernikahan, namun itu bukan alasan untuk berhenti bersolek dan memperhatikan penampilan diri. Berdandan demi suami Anda bukanlah hal yang salah. Senangkan hati pasangan Anda dengan menjadi wanita yang cantik jiwa juga raga.
Menyalahkan orang lain memang lebih mudah ketimbang melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Tapi benarkah kegagalan hubungan berasal dari pasangan, atau jangan-jangan kebiasaan Anda penyebabnya. Berikut beberapa kebiasaan yang harus Anda hindari karena dapat berakibat buruk pada pernikahan.
Berhenti mendengarkan
Kadang pernikahan yang telah berjalan lama membuat Anda dan pasangan sudah saling mengenal secara menyeluruh. namun yang sering terlupakan adalah, setiap manusia pasti mengalami perubahan. Mulai dari sikap, cita-cita, keinginan dan masih banyak lagi. Jangan buru-buru emosi saat merasa pasangan tak lagi seperti yang Anda kenali dulu. Coba diingat kembali, pernahkah Anda meluangkan waktu di sela kesibukan untuk sejenak mendengarkan kisahnya? Pernahkah Anda dengan sabar mendengarkan keluh kesahnya setiap ada masalah di kantor hanya untuk 10 menit saja? Jika jawabannya tidak, maka jangan heran jika secara tidak disadari, hubungan Anda dan pasangan semakin ada jarak. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki masa pacaran panjang atau lama.
Menghilangkan romantisme
Umur pernikahan bukan alasan untuk berhenti bersikap romantis. Romantisme adalah milik siapapun, muda atau tua. Untuk para orang dewasa, tentu saja bukan romantisme yang menggebu-gebu layaknya anak ABG yang harus ditampilkan. Tapi ucapan sederhana seperti 'Aku sayang kamu' untuk memulai dan menutup hari tentunya tak berlebihan bukan?
Menyalahkan pasangan dalam segala hal
Merasa pasangan selalu membuat Anda kesal dengan sikap pelupanya, sikap cueknya juga kecerobohannya? Pernahkan Anda mengingatkan pasangan dengan bahasa dan tutur kata yang lembut tanpa emosi, ketimbang langsung marah, mengamuk dan menyulut pertengkaran berkepanjangan? Cobalah untuk tidak menyalahkan pasangan setiap saat. Jika memang ada kesalahan kecil yang dilakukannya, lebih baik ingatkan dia dengan tutur kata yang lembut. Tak ada gunanya bertengkar, karena hal itu tak akan mengubah apapun.
Lari dari pertengkaran
Jika memang ada hal yang harus dibicarakan, walau hingga harus bertengkar, tetap harus Anda hadapi. Pertengkaran juga merupakan salah satu cara untuk saling mengenal. Menahan emosi hanya akan menciptakan bom waktu dalam pernikahan Anda. Jika memang ada sesuatu yang menganjal, sebaiknya utarakan sebelum emosi Anda memuncak. Menahan emosi dengan keluar rumah dan melampiaskan kegalauan bersama teman atau sahabat juga tidak disarankan. karena dalam emosi yang tidak stabil, segala hal buruk bisa saja terjadi.
Jika memang Anda dan pasangan tak bisa lagi menyelesaikan perselisihan, lebih baik minta bantuan orang ketiga yang sifatnya netral. Misalnya konsultan pernikahan.
Tak jujur soal keuangan
Tahukah Anda bahwa perselisihan soal keuangan merupakan penyebab perceraian utama, bukan perselingkuhan atau perbedaan pendapat. Untuk itu, ada baiknya untuk terbuka soal keuangan. Susunlah perencanaan keuangan Anda berdua dengan pasangan. Jika ada masalah, jangan ragu juga untuk membicarakannya bersama.
Berhenti bersolek dan memperhatikan diri
Walau Anda dan pasangan sudah terikat janji di hadapan Tuhan dalam sebuah pernikahan, namun itu bukan alasan untuk berhenti bersolek dan memperhatikan penampilan diri. Berdandan demi suami Anda bukanlah hal yang salah. Senangkan hati pasangan Anda dengan menjadi wanita yang cantik jiwa juga raga.
Indonesia Menjadi Juara Umum Sea Games ke 26
TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Indonesia dipastikan sudah meraih juara umum SEA Games XXVI Tahun 2011 dengan telah meraih 140 medali emas. Sedangkan posisi juru kunci, kini ditempati Brunei Darussalam yang hari Sabtu (19/11/2011) disalip Timor Leste.
Perolehan medali emas Indonesia sulit terkejar oleh 10 negara peserta SEA Games lainnya. Hingga Sabtu ini, sudah 434 emas direbut 11 negara dari total 545 medali emas yang diperebutkan. Artinya, tinggal 101 emas lagi yang akan diperebutkan pada tiga hari ke depan.
Ketua KONI/KOI Rita Subowo sebelumnya sudah menyatakan, jika Indonesia sudah meraih 136 medali emas, maka Indonesia sudah dipastikan juara umum SEA Games di Palembang-Jakarta. Selain 140 emas, Indonesia kini sudah mengoleksi 112 perak dan 103 perunggu.
Thailand menjelang tiga hari penutupan SEA Games kembali mengambil alih posisi nomor kedua dari Vietnam. Thailand kini mendapat 85 emas, 76 perak dan 93 perunggu. Sedangkan Vietnam, 80 emas, 77 perak dan 82 perunggu.
Brunei dan Timor Leste sejak hari pertama SEA Games dibuka selalu berada diurutan paling buncit. Timor Leste yang sudah sembilan hari menjadi juru kunci, pada hari Sabtu ini bangkit setelah berhasil mengalahkan atlet Kempo Indonesia. Sehingga Timor Leste meraup 1 emas, 1 perak dan 4 perungu.
Posisi buncit kini ditempati Brunei Darussalam dengan 0 emas, 2 perak dan 7 perunggu.
Perolehan medali emas Indonesia sulit terkejar oleh 10 negara peserta SEA Games lainnya. Hingga Sabtu ini, sudah 434 emas direbut 11 negara dari total 545 medali emas yang diperebutkan. Artinya, tinggal 101 emas lagi yang akan diperebutkan pada tiga hari ke depan.
Ketua KONI/KOI Rita Subowo sebelumnya sudah menyatakan, jika Indonesia sudah meraih 136 medali emas, maka Indonesia sudah dipastikan juara umum SEA Games di Palembang-Jakarta. Selain 140 emas, Indonesia kini sudah mengoleksi 112 perak dan 103 perunggu.
Thailand menjelang tiga hari penutupan SEA Games kembali mengambil alih posisi nomor kedua dari Vietnam. Thailand kini mendapat 85 emas, 76 perak dan 93 perunggu. Sedangkan Vietnam, 80 emas, 77 perak dan 82 perunggu.
Brunei dan Timor Leste sejak hari pertama SEA Games dibuka selalu berada diurutan paling buncit. Timor Leste yang sudah sembilan hari menjadi juru kunci, pada hari Sabtu ini bangkit setelah berhasil mengalahkan atlet Kempo Indonesia. Sehingga Timor Leste meraup 1 emas, 1 perak dan 4 perungu.
Posisi buncit kini ditempati Brunei Darussalam dengan 0 emas, 2 perak dan 7 perunggu.
Subscribe to:
Posts (Atom)