Indonesia Menjadi Juara Umum Sea Games ke 26

TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Indonesia dipastikan sudah meraih juara umum SEA Games XXVI Tahun 2011 dengan telah meraih 140 medali emas. Sedangkan posisi juru kunci, kini ditempati Brunei Darussalam yang hari Sabtu (19/11/2011) disalip Timor Leste.

Perolehan medali emas Indonesia sulit terkejar oleh 10 negara peserta SEA Games lainnya. Hingga Sabtu ini, sudah 434 emas direbut 11 negara dari total 545 medali emas yang diperebutkan. Artinya, tinggal 101 emas lagi yang akan diperebutkan pada tiga hari ke depan.

Ketua KONI/KOI Rita Subowo sebelumnya sudah menyatakan, jika Indonesia sudah meraih 136 medali emas, maka Indonesia sudah dipastikan juara umum SEA Games di Palembang-Jakarta. Selain 140 emas, Indonesia kini sudah mengoleksi 112 perak dan 103 perunggu.

Thailand menjelang tiga hari penutupan SEA Games kembali mengambil alih posisi nomor kedua dari Vietnam. Thailand kini mendapat 85 emas, 76 perak dan 93 perunggu. Sedangkan Vietnam, 80 emas, 77 perak dan 82 perunggu.

Brunei dan Timor Leste sejak hari pertama SEA Games dibuka selalu berada diurutan paling buncit. Timor Leste yang sudah sembilan hari menjadi juru kunci, pada hari Sabtu ini bangkit setelah berhasil mengalahkan atlet Kempo Indonesia. Sehingga Timor Leste meraup 1 emas, 1 perak dan 4 perungu.
Posisi buncit kini ditempati Brunei Darussalam dengan 0 emas, 2 perak dan 7 perunggu.

Andik Vermansyah: Dari Kecil Saya Ingin Masuk Timnas

Punggawa timnas U-23 Indonesia, Andik Vermasyah, yang telah menyumbangkan satu gol ke gawang Kamboja, menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya siap mempersembahkan kemenangan saat Indonesia melawan Malaysia di final SEA Games XXVI, Senin (21/11/2011).


Demi merealisasikan niatnya tersebut, Andik tak mempedulikan masalah recovery. Andik mengaku ia belum merasa kelelehan, meskipun dirinya bermain ngotot kala menghadapi Vietnam, Sabtu (19/11/2011) kemarin.


"Saya tidak capek karena sudah biasa. Kan baru kemain saya main. Lawan Malaysia saya tidak main. Saya 95 persen sudah fit," ujarnya.


Pemain yang dijuluki sebagai pemain kecil, lincah, cepat dan kuat oleh pelatih Rahmad Darmawan itu mengaku tidak ada masalah terhadap kondisinya. "Setelah main (melawan Vietnam) saya makan terus langsung tidur," imbuhnya.


"Saya dari kecil ingin masuk timnas, di lapangan apapun akan saya lakukan. Lawan Malaysia siap tempur pokoknya, ingin balas dendam, tapi belum ada arahan dari coach. Jadi saya belum tau juga akan main atau tidak, terserah pelatih saja," tukasnya.


View the original article here

Cabang Wushu, Target Emas Terlampaui

Manajer tim wushu Indonesia, Nanang Soleh, mengaku puas dengan raihan enam medali emas yang sudah dicapai anak asuhnya.


Pasalnya, jumlah enam medali emas itu sudah melampai ekspektasi awal yang dicanangkan oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), yakni lima medali emas.


Menurut Nanang, performa Susyana cs dalam pertandingan wushu di ajang SEA Games XXVI 2011 layak dinilai menjadi yang terbaik.


Seusai pertandingan wusuhu di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (20/11/2011), Nanang Soleh mengatakan rasa syukurnya atas apa yang telah diraih tim Wushu Indonesia.


"Tadi anak-anak bermain sangat baik, bahkan saya menilai mereka tampil dalam top performance," jawabnya


Susyana yang kemarin gagal meraih emas, kali ini bisa membuktikan kemampuannya. Nanang menilai Susyana mampu memperlihatkan kematangannya. Gerakan atraktif dan bertenaga serta koreografer pun berjalan seirama.


Hari ketiga pada Minggu (20/11/2011), wushu Indonesia berhasil menambah dua pundi-pundi emasnya melalui Achmad Hulaefi di nomor Daoshu dan Gunshu Putra, serta Susyana Tjhan di nomor Jianshu dan Qiashu Putri.


Dengan demikian Indonesia mampu memimpin perolehan sementara medali emas di cabang wushu. Lindswell dan kawan-kawan mampu memperoleh enam emas, dua perak, dan satu perunggu.


Sementara peringkat dua ditempati Malaysia dengan tiga emas tiga perak dan tiga perunggu.


View the original article here

Redam Kericuhan, Inasoc Tambah Seribu Lembar Tiket

Panitia penyelenggara SEA Games XXVI, Inasoc, mau tak mau harus menambah pengeluaran tiket, menyusul aksi pembakaran loket oleh suporter yang ingin menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Malaysia.


Manager ticketing Inasoc, Agus Mauro mengatakan, sebanyak 1.000 lembar tiket telah dikeluarkan untuk meredam emosi suporter yang tak kebagian tiket saat mengantre di loket Lagunas, sore tadi.


"Setelah adanya kejadian pembakaran loket tadi, pihak kepolisian meminta kami menambah pengeluaran tiket sekitar 1.000 lembar tiket lagi. Itu dilakukan untuk meredam emosi masyarakat yang tidak mendapatkan tiket," ungkapnya, Minggu (20/11/2011).


Ia menuturkan, tiket memang sudah habis terjual. Akan tetapi, jumlah tiket tetap saja kurang, karena animo masyarakat Indonesia yang begitu besar untuk menyaksikan langsung partai final antara Indonesia dengan Malaysia.


"Animo besar ini terjadi, mungkin karena sudah lama juga kita tidak meraih medali emas," paparnya.


Awalnya pihak Inasoc menyediakan 70 ribu lembar tiket untuk partai semifinal. "Kami juga mengukur kapasitas stadion dan takut terjadi apa-apa. Tidak mungkin juga kami menjual sesuai dengan kapasitas stadion," ujarnya.


"Kami sudah mencoba mengupayakan semuanya semaksimal mungkin, dan tidak ingin semuanya jadi bermasalah. Karena kami tentu tidak bisa memaksakan semua keinginan masyarakat, karena stadion pun punya daya tampung yang ada batasannya," pungkas Agus Mauro.


View the original article here

Tim Boling Putra Indonesia Juga Gagal Sumbang Medali

Setali tiga uang dengan tim boling putri, tim boling putra Indonesia juga gagal mempersembahkan medali di kelas Master. Peboling putra Indonesia hanya mampu menempati peringkat ketujuh setelah menyelesaikan semua game.


Peboling putra Indonesia, Yeri Ramadhona, hanya mampu menempati urutan ketujuh, setelah tertinggal dari peboling asal Singapura, Ng Tiac Pin, yang menempati urutan keenam dengan total perolehan 3.487 poin, atau selisih 206 poin dari Yeri.


Dua urutan di atasnya ditempati Biboy Rivera (Filipina) dan Muhd Nur Aiman (Malaysia) yang masing-masing mengumpulkan 3.569 poin dan 3.530 poin.


Ryan Lalisang yang diandalkan untuk merebut medali di kelas Master, justru tidak mampu berbuat banyak. Ryan hanya mengumpulkan 3.288 poin dan harus puas bertengger di peringkat 14.


Sementara itu, Hardy Rachmadian yang sebelumnya bermain cukup bagus di awal pertandingan juga harus menempati posisi juru kunci setelah mengumpulkan 3.253 poin.


Di kelas Master putra ini, medali emas berhasil digondol peboling Filipina Frederick Ong yang mengumpulkan 3.716 poin. Kemudian medali perak diraih peboling Malaysia, Adrian Ang, yang mengumpulkan 3.673 poin. Sedangkan medali perunggu juga direbut peboling Malaysia Muhd Syafiq Ridhwan yang mengumpulkan 3.594 poin.


View the original article here

Tim Kempo Berhasil Lampaui Target Menyabet 8 Emas

8 medali emas yang berhasil dibukukan oleh tim kempo Indonesia hingga laga terakhir hari ini Minggu (20/11/2011), membuat Kenshi Indonesia melampaui target yang diberikan PRIMA.


"Alhamdulillah, semua lawan kita berat. Tetapi sudah melebihi dari target yang diharapkan," ucap Ferryanto, manager tim kempo Indonesia kepada Tribunnews.com.


3 medali yang berhasil dibawa pulang kenshi Indonesia di hari Minggu (21/11/2011) dipersembahkan oleh Rini Imelda Samol di kelas 54 kilogram randori putri, setelah mengalahkan Le Thi Thu Hang dari Vietnam.


Emas juga dipersembahkan dari nomor beregu campuran dantai embu grup Kyu Kenshi dan beregu campuran dantai embu grup Yudansha.


Jani M Bone, Ferdy Firmanda, Ashari Ridho, Helmi Yanuar, Dewi Aristiani, Vonny Suzandra, Yunika Asyora, dan Leni Marlinah dari nomor beregu campuran dantai embu grup Kyu Kenshi diperkuat 8 kenshi.


Dan beregu campuran embu grup Yudhansa oleh Menah Suprianah, Siti Nurhatayati, Jenneth P Dethan, Dwi Putri, Mulya Sitanggang, Arif Satria, Aljufri, dan Arif Nurachman.


Sebelumnya Indonesia juga sudah berhasil membawa pulang 5 medali emas pada hari Sabtu (19/11/2011) kemarin di GOR Ciracas, Jakarta Timur.


View the original article here

Insya Allah Timnas Menang Lawan Malaysia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, yakin Timnas Sepakbola U-23 Indonesia bisa meladeni Malaysia dalam final sepakbola SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (21/11/2011), malam.

"Tentu saja kita percaya kepada pelatih (Rahmad Darmawan) untuk strategi, dan kita tahu kelemahan dan kekuatan Malaysia,' kata Menpora ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (20/11/2011).


Menurut Menpora, tim yang diturunkan Indonesia melawan Malaysia dalam babak kualifikasi berbeda dengan tim yang akan diturunkan melayan Malaysia di final besok.


"Tim yang kita turunkan waktu lawan Malaysia tentu beda yang akan diturunkan lawan Malaysia besok, dan tentu saja waktu itu yang diturunkan sebelumnya itu tim cadangan, dan besok ini adalah tim inti," kata Menpora.


Menpora mengatakan, pertandingan besok adalah kesempatan terbaik bagi Indonesia untuk merebut medali emas di cabang sepakbola. "Setelah 20 tahun kita menanti. Setelah melihat permainan Timnas terakhir ini apalagi kemarin dengan Vietnam sangat luar biasa. Kalau permainan itu bisa dimainkan lawan Malaysia, Insya Allah kita bisa menang dan tidak kalah dengan tim lain," kata Menpora.


"Saya pikir inilah emas bergengsi, dan kita harapkan Timnas bisa menyumbangkan emas," Menpora menambahkan.


View the original article here